Baca Juga
Nama Letnan Komarudin tak bisa dipisahkan dari cerita mengenai Serangan Umum 1 Maret 1949. Karena Letnan Komarudin bersama sejumlah pasukannya salah tanggal dalam menyerang Kota Yogyakarta yang saat itu dikuasai Belanda.
Letnan Komarudin ketika itu jabatannya adalah komandan peleton di SWK 101, Brigade X pimpinan Mayor Sardjono (anak buah Letnan Kolonel Soeharto).
Dikisahkan Letnan Komarudin bersama pasukannya menyerang salah satu tangsi Belanda pada 28 Februari 1949. Padahal seharusnya serangan dilakukan keesokan harinya pada 1 Maret 1949. Akibatnya dia mengacaukan jadwal serangan ke Kota Yogyakarta.
Letnan Komarudin dengan gagah berani bersama pasukannya menyerang salah satu pos tentara Belanda ketika itu. Konon Komarudin kebal peluru saat ditembaki tentara Belanda hal itu disaksikan beberapa anak buahnya yang dikemudian hari bersaksi atas kekebalan dirinya.
Bahkan aksi kekebalannya ini muncul dalam film Janur Kuning, film yang mengisahkan keberhasilan TNI menguasai Kota Yogyakarta selama 6 jam pada 1 Maret 1949.
Namun di sisi lain akibat serangan Pasukan Komarudin yang salah tanggal itu membuat Belanda lengah karena mengira serangan yang Komarudin lakukan merupakan serangan besar yang santer akan terjadi.
Berdasarkan laman Wikipedia, Letnan Komarudin atau bernama asli Eli Yakim Teniwut lahir di Desa Ohoidertutu, Kecamatan Kei Kecil Barat, Maluku Tenggara.
Komarudin disebut-sebut masih cicit Kiai Abdur Rahman yang dikenal sebagai Mbah Tanjung, salah seorang ulama terkemuka yang hidup di Ploso Kuning Minomartani, Sleman pada era kekuasaan Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792).
Karena keturunan ulama sakti itulah, banyak dipercaya anggota pasukanya, dia kebal terhadap senjata apapun. Dia pun diyakini merupakan keturunan langsung Bantengwareng, salah seorang panglima perang pasukan Pangeran Diponegoro.
Komarudin merupakan prajurit PETA di Kalasan. Di kalangan anak buahnya, mantan prajurit PETA di Kalasan ini terkenal tahan peluru.
Bahkan saking saktinya, kekebalan Komarudin akan peluru konon bisa melindungi orang sekitarnya dalam radius 10 meter dari dirinya. Konon hal tersebut juga terjadi saat Komarudin beserta anak buahnya disergap Pasukan Belanda di daerah Madukismo, Bantul.
Belasan tentara Belanda mengepung sambil menodongkan senjata. Namun Letnan Komarudin tenang-tenang saja dan kemudian berpesan agar anak buahnya jangan jauh-jauh darinya.
Selanjutnya kontak senjata tak terhindarkan, namun tak ada peluru mengenai bahkan menyerempet. Komarudin dan anak buahnya melenggang pergi dengan selamat tanpa luka tergores di badan, meninggalkan belasan tentara Belanda yang terkapar.
Sebelum bergabung dengan Soeharto, usai dari PETA, Komaruddin pernah bergabung dengan Laskar Hizbullah yang memang terkenal banyak yang kebal senjata.
Sumber: Sindonews.com
Ternyata!! Indonesia Mempunyai Tentara Kebal Terhadap Peluru,Siapa Dia?? Yuk,Kita Simak
4/
5
Oleh
Unknown