Baca Juga
Mencintaimu sepenuhnya adalah pilihanku sendiri, aku sadar betul mengapa aku sangat mencintaimu, menerima dirimu seutuhnya tanpa melihat apapun. Dari awal mencintaimu pun aku sudah siap lahir batinku jika kelak aku tidak bahagia.
Namun siapa yang dapat menyana jika kamu yang dulu kupandang sempurna dan tak akan mampu menyakitikiku, sekarang malah berubah menjadi orang yang paling menyakiti diriku.
Mencintaimu Sudah Benar Adalah Pilihanku Tapi Berlebihan Mencintaimu Menjadi Kesalahan Bagiku
Sudah benar mencintaimu adalah pilihanku sendiri, aku mencintaimu hingga sebegitunya, melebihi diriku sendiri dan menjadikan cintamu sebagai satu-satunya tujuanku. Jatuh cinta padamu membuatku melupakan segalanya hingga melupakan Tuhanku sendiri.
Mungkin Dengan Disakiti Olehmu Adalah Sebuah Teguran Atau Mungkin Hukuman Bagiku Karena Mencintai Seorang Manusi Melebihi Penciptanya
Mungkin benar jika Tuhan itu akan cemburu bila da makhluk ciptaannya mencintai hambanya melebihi-Nya, sebab itulah Tuhan menegurku untuk kembali mencintainya lagi dengan cara membuatnya menyakiti diriku, hingga aku kembali mendekatkan diri padanya.
Lalu Kusebut Apalagi Jika Ini Bukan Sebuah Hukuman Atas Cinta Yang Terlalu Berlebihan
Jika ini bukan kusebut sebagai sebuah hukuman atas diriku, lalu harus aku sebut apa lagi? Bagaimana mungkin orang yang aku anggap paling baik dan tidak mungkin menyakiti orang lain itu bisa paling ‘kejam’ melukai hati?. Seolah-olah dia menjadi orang lain untuk sesaat, untuk menyakiti diriku.
Tidak Ada Yang Salah Dengan Cintaku, Yang Salah Adalah Caraku Mencintai Dirimu
Tidak ada yang salah dengan cintaku, hanya saja caraku mencintaimulah yang salah mengapa aku dihukum dengan cara disakiti. Tuhan membuatku disakiti agar aku tidak berlebihan mencintai orang lain, aku disakiti agar aku belajar lebih mencinati Tuhan dan diriku sendiri.
Saat Aku Mencoba Melupakanmu Aku Diuji Dengan Kerinduan, Rindu Ingin Kembali Mencintai
Saat aku putuskan untuk memilih melupakannya, merelakannya, mengikhlaskannya demi kembali mencintai Tuhan seutuhnya aku diuji dengan kerinduan. Saat aku mencoba melupakannya, aku merindukannya menjadi lebih, lebih dari biasanya.
Serasa ingin segera menghampirinya lalu memberi tahunya aku merindukannya namun tidak mungkin aku lakukan itu, karena sudah aku putuskan untuk merelakannya dengan harapak aku dan dia bisa dipertemukan kembali dalam keadaan baik-baik saja.
Dan Kembalipun Akan Menjadi Sesuatu Yang Menyesatkan Bagi Diriku
Jika aku kembali mencintaimu tentu bukan hanya menjadi sebuah kessalahan bagiku tapi merupakan sebuah ketersesatan yang akan semakin membawaku jauh, menjauh dari segalanya bahkan menjauh dari diriku sendiri hanya untuk satu alasan aku jatuh cinta padamu.
Mencintaimu Adalah Pilihanku, Disakitimu Adalah Hukumanku Dan Merindukanmu Adalah Cobaanku
4/
5
Oleh
Unknown