Baca Juga
Merawat dan membesarkan anak tentunya bukanlah hal yang mudah, ini alasan mengapa anak-anak harus berbakti kepada orangtau terlebih ketika telah tumbuh dewasa, sebagai rasa terima kasih kepada orang tua. Dalam kisah di bawah ini, gadis ini memiliki dua orang kakak laki-laki, ibu kandungnya meninggal ketika ia berusia 5 tahun, akhirnya ketiga anak ini dirawat oleh ibu tiri mereka, namun kedua kakaknya meninggalkan ibunya setelah mereka dewasa dan mampu mandiri, akhirnya gadis inilah yang merawat ibu tiri mereka yang sudah tua dan kesulitan melakukan aktifitasnya, namun di hari pernikahan gadis ini, ternyata….
Walaupun bukan anak kandungnya, namun ibu tirinya sangatlah menyayangi mereka dan menganggap mereka sebagai anaknya sendiri. Gadis ini mengingat dengan jelas, suatu hari di musim dingin, ibu tirinya akan membantu anak-anaknya melicin pakaian sebelum mereka bangun mereka agar lebih hangat ketika dipakai. Gadis ini pun menganggapnya sebagai ibu kandungnya.
Walaupun kedua kakaknya juga sangat menghormati ibu tiri mereka, namun setelah mereka menikah, perlahan mereka pergi meninggalkan ibu tiri mereka. Dua tahun kemudian, ibu tirinya jatuh dari tangga ketika melihat cucu dari kakak keduanya, hal ini menyebabkan pinggangnya terluka dan akhirnya lumpuh. Kakak kedua kemudian langsung mengantarkan ibu pulang ke rumah dan meminta gadis ini merawatnya. Tahun lalu, ayah mereka meninggal dunia, gadis ini pun bersiap untuk menikahi kekasihnya, tempat tinggal ibu tiri ini nantinya tentu menjadi permasalahan sekarang. Kedua kakaknya tidak bersedia menjaga ibu tirinya, mereka bahkan memaksa ibu tiri mereka keluar dari rumah ayah bahkan mengatakan rumah itu milik ayah mereka dan mereka berdua sekarang berhak atas itu.
Ibu tiri pun menangis setiap hari, sampai suatu hari gadis ini pulang kerja dan menghirup bau yang aneh dari dapur. Ia berlari dan menemukan ibu tirinya merangkak ke dapur dan membuka katup gas, sedangkan ibu tirinya tak sadarkan diri di lantai dapur.
Gadis ini pun segera menelepon ambulan, namun setelah menyelamatkan ibu tirinya, kalimat pertama yang keluar dari mulut ibu tirinya adalah, "Mengapa kamu menyelamatkan saya? Saya tidak ingin merepotkan kamu lagi…" Gadis ini segera memeluk ibu tirinya dengan sangat sedih. Wanita ini menyerahkan seluruh hidupnya bagi keluarganya, sekarang ia rentan dan tua, bahkan dipaksa untuk mati, bagaimana mungkin gadis ini membiarkan hal ini terjadi?
Gadis ini berkata : "Ma, kenapa mama melakukan ini? Bukankah mama masih punya saya? Saya akan membawa mama ke keluarga saya setelah saya menikah, kalau pacar saya menolak, saya tidak akan menikahinya!" Ibu tirinya tersenyum mendengarnya, kemudian menangis di pelukan gadis ini.
Kekasihnya sedikitpun tidak menolaknya membawa ibu tirinya. Di hari pernikahannya, ia pun merias ibu tirinya sedemikian cantik, mendorongnya di kursi roda dan naik mobil pengantin bersamanya.
Sebelum berangkat, ibu tirinya ingin membawa sebuah benda, sehingga menyuruh gadis ini mengambil foto ibu tirinya dan ayahnya di atas ranjang, di belakang foto tersebut, terdapat sebuah kotak kecil. Ibu tirinya meminta gadis ini mengambil kotak tersebut namun tidak melihat isinya.
Di pernikahan mereka, ketika penuh dengan para undangan, ketika pengantin harus memberi hormat kepada orang tua mereka, ibu tirinya memberikan kotak ini sebagai hadiah pernikahannya dan memintanya untuk membukanya saat itu juga.
Setelah dibuka, ternyata isinya adalah sebuah cincin zamrud dan dua surat wasiat yang akan dibacakan oleh pembawa acaranya di depan umum. Satu surat adalah milik ayah mereka, yang isinya adalah memberikan semua kekayaannya kepada ibu tirinya setelah ia meninggal. Sedangkan lembaran lainnya adalah surat wasiat ibu tirinya, yang akan memberikan seluruh kekayaan ayahnya tersebut kepada gadis ini.
Ia begitu terkejut akan hadiah ini, ibu tirinya menjelaskan cincin ini adalah peninggalan neneknya. Ibu tirinya menggenggam tangan gadis ini dan mengatakan padanya, "Cincin ini sangat cocok untuk kamu." Kedua kakaknya yang hadir di pernikahan itu tentunya sangatlah terkejut.
Gadis ini sangatlah berbakti kepada ibu tirinya. Walaupun ia tak mengharapkan balasan apa-apa, namun ibu tirinya melihat semuanya, karena seberapa banyaknya kekayaan, tidak bisa dibandingkan dengan anak yang berbakti.
Di Hari Pernikahannya, Ibu Tiri yang Ditelantarkan Kedua Kakaknya Memberi Hadiah yang Luar Biasa!
4/
5
Oleh
Unknown